Asal Mula Desa Bawang
Pada zaman dahulu kala, pada masa
pemerintahan Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma di kerajaan Mataram, setelah
permintaan perdmaiannya ditolak oleh pihak VOC, Sultan Agung menyatakan perang
pada bulan April 1928. Serangan ke Batavia pertama kali dilaksanakan pada
tanggal 27 Agustus 1928. Namun pasukan Mataram mengalami kehancuran karena
mengalami kekalahan dan kurangnya perbekalan. Hingga pada tahun berikutnya
pasukan Mataram kembali menyerang Batavia pada bulan Mei 1929 yang dipimpin
oleh Adipati Ukur. Meskipun telah mengantisipasi kegagalan atas kegagalan
sebelumnya dengan mendirikan lumbung-lumbung padi, pasukan Mataram kembali
mengalami kekalahan.
Dalam penyerangan Batavia yang kedua tersebut turut
serta dua prajurit yang bernama Sukadana dan Ranawijaya. Mereka yang menjadi
prajurit yang selamat atas pertempuran tersebut malu untuk pulang ke Kesultanan
Mataram. Karena rasa malu untuk pulang dengan kekalahan perang, kedua prajurit
tersebut akhirnya memutuskan untuk menetap di daerah lain yang mampu mereka
jangkau akan tetapi jauh dari asal mereka. Mereka berdua mengembara hingga
menemukan tempat yang dirasa aman. Sukadana menetap di suatu desa, yang kini
dikenal dengan desa Soka di Kecamatan Bawang. Sedangkan Ranawijaya mendirikan
dukuh yang tidak jauh dari tempat tinggal Sukadan yang dinamakan Kebon Dalem
dan menetap di sana. Dikarenakan dalam dukuh Kebon Dalem serta beberapa dukuh
disekitarnya banyak ditemukan pohon buah bawang, akhirnya tempat tersebut
dinamakan desa Bawang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar